Tips Menikmati Kelezatan Sate Klathak Pak Pong yang Legendaris

Bakpiaku.com – Tak hanya memiliki destinasi wisata yang beragam, Yogyakarta juga terkenal dengan kekayaan kulinernya yang istimewa. Selain gudeg dan Bakpiaku, ada satu lagi kuliner legendaris yang patut kamu cicipi yaitu Sate Klathak Pak Pong.

Gerai sate klathak paling populer di Yogyakarta ini bertempat di Jalan Sultan Agung No.18, Jejeran II, Desa Wonokromo, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul atau sekitar 12 kilometer dari pusat keramaian Kota Pelajar.

Jangan kaget jika menyambangi gerai sate klathak satu ini, sebab nyaris setiap hari Warung Sate Klathak Pak Pong disambangi ratusan pengunjung. Untuk itu, kamu pun harus rela mengantre agar dapat mencicipi kelezatan sate klathak spesial ini.

Yang menjadikan Sate Klathak Pak Pong istimewa adalah olahan daging kambing mudanya yang dibakar menggunakan jeruji sepeda. Konon, inilah salah satu resep rahasia yang membuat bumbu klathak yang terdiri dari garam, kemiri, bawang putih meresap hingga daging terdalam. 

Selain membuat bumbu lebih mudah meresap ke dalam daging kambing muda, jeruji besi sepeda juga diyakini membuat daging lebih cepat matang ketimbang tusuk lidi maupun tulang daun kelapa. Tak hanya itu, Sate Klathak Pak Pong yang menggunakan potongan daging muda berukuran cukup besar ini juga semakin lezat ketika dihidangkan bersama gulai kambing. Perpaduan ini membuat komposisi Sate Klathak Pak Pong memiliki cita rasa gurih yang magis.

Maka tak heran, jika ratusan pengunjung bejubel nyaris tiap hari di gerai sate yang beroperasi sejak tahun 1960-an ini. Untuk dapat memenuhi besarnya animo masyarakat tersebut, pengelola bahkan harus menghabiskan minimal 20-30 ekor kambing muda.

Selain menyajikan daging kambing muda segar, Pak Pong juga hanya menggunakan gajih yang layak disantap. Ya, gajih yang sering menempel bersama daging ini juga menjadi salah satu rahasia kelezatan Sate Klathak Pak Pong.

Untuk menikmati dua tusuk sate berisi potongan daging kambing muda berukuran besar tersebut, kamu harus merogoh kocek sebesar Rp 24.000. Belum bersama seporsi nasi putih yang dihargai Rp 5.000 dan aneka minuman seperti teh poci gula batu seharga Rp 5.000.

Warung Sate Klathak Pak Pong beroperasi sedari pukul 09.00 pagi hingga 23.00 WIB setiap harinya. 

Tips menyantap Sate Klathak Pak Pong

Sebelum menyantap sate klathak legendaris ini, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah memastikan bahwa dirimu bukanlah pengidap kolesterol dan tekanan darah tinggi. Seperti diketahui, daging kambing muda dapat membuat kolesterol dan tekanan darah naik dengan cepat sehingga memberikan dampak buruk berupa sakit kepala teramat dan jantung berdebar. 

Pun bagi kamu yang tidak memiliki riwayat penyakit tersebut sangat disarankan untuk mengonsumsi minuman penurun tekanan darah dan kolesterol seperti air kelapa muda sesudah menyantap Sate Klathak Pak Pong.

Selain itu, kamu pun bisa menetralisir rasa di mulut dengan sajian penutup seperti Bakpiaku yang menyuguhkan aneka rasa dari kacang hijau, cokelat, durian, cappucino, keju, susu hingga kumbu hitam. [AP]

Share to: