Gerobok: Lemari Tradisional Jawa yang Kaya Sejarah

Siapa yang tak kenal gerobok? Lemari kayu dengan ukiran khas Jawa ini sudah jadi bagian tak terpisahkan dari rumah-rumah tradisional Indonesia, khususnya di Jawa. Tapi, tahukah Anda sejarah dibalik gerobok yang kita lihat sekarang?

Asal-usul yang Misterius

Tidak ada yang tahu persis kapan gerobok pertama kali muncul. Para ahli memperkirakan gerobok mulai ada sekitar abad ke-18 atau 19 di wilayah Grobogan, Jawa Tengah. Konon katanya sih, desain gerobok terinspirasi dari lemari-lemari milik saudagar Tiongkok yang berdagang ke Jawa dulu. Tapi, pengrajin Jawa pastinya memodifikasi desain itu supaya cocok dengan selera mereka.

Gerobok bisa disebut juga sebagai lemari

Kegunaan: dari Simpan Harta sampai Simpan Beras

Awalnya, gerobok digunakan para priyayi (bangsawan Jawa) buat menyimpan pakaian, perhiasan, dan barang-barang berharga. Lama kelamaan, fungsi gerobok semakin meluas. Mau simpan buku? Bisa. Simpan dokumen? Boleh. Mau simpan peralatan dapur atau bahkan beras? Ternyata bisa juga! Makanya, ukuran gerobok pun jadi bervariasi.

Simbol Status dan Keahlian Ukir

Selain berguna, gerobok juga jadi simbol kemakmuran lho! Dulu, semakin besar dan indah ukiran gerobok seseorang, semakin menandakan kekayaan. Ukiran pada gerobok juga penuh makna – mulai dari motif bunga, burung, sampai tokoh pewayangan. Keahlian para pengrajin ukir Jawa memang tak main-main!

Gerobok di Zaman Modern

Di abad ke-20, gerobok diproduksi dalam jumlah yang jauh lebih banyak. Tapi, seiring masuknya lemari-lemari modern, popularitas gerobok agak menurun. Meskipun begitu, masih banyak orang yang menghargai gerobok sebagai barang seni bahkan barang antik yang bernilai tinggi.

Perajin yang sedang membuat sebuah Gerobok

Melestarikan Gerobok, Menjaga Warisan Budaya

Gerobok itu bukan cuma lemari, tapi bagian dari sejarah dan identitas budaya Jawa. Kita semua turut bertanggung jawab untuk melestarikannya supaya tidak hilang ditelan waktu. Caranya bagaimana? Bisa berkunjung ke pameran gerobok, mendukung produksi gerobok oleh pengrajin lokal, atau bahkan mempelajari seni ukir tradisional. Di House of Bakpiaku, kami juga mempunyai sebuah Gerobok yang kami simpan untuk menjadi barang antik di sisi depan bagian dalam.

Apakah Anda Punya Cerita Tentang Gerobok?

Nah, gimana? Sudah sedikit tercerahkan tentang sejarah gerobok kan? Apakah Anda punya gerobok di rumah, atau mungkin punya pengalaman unik dengan lemari tradisional ini? Yuk berbagi di kolom komentar di bawah!

Share to: