Pengalaman Melepas Tukik di Pantai Pelangi

Bagaimana perasaan Anda melepas anak kecil yang menjalani hidup sendirian? Menerjang halang rintang yang kita semua tahu berat dijalani sendirian. Tubuhnya yang kecil, berjalan meninggalkan bibir pantai dengan jejak kaki yang mengiringi langkah kaki seperti dayung.

Musim hujan sudah mulai tiba! Bersiap menerima sampah kiriman dari laut! Itu adalah hal musiman yang pasti dirasakan oleh penduduk yang tinggal di sekitar Pantai Pelangi. Bakpiaku bergabung untuk mengikuti kegiatan Pantaiku Resik atau bersih-bersih pantai dari sampah. Kegiatan ini dilakukan bersama dengan masyarakat atau individu umum lain yang ingin ikut serta dalam aksi lingkungan. Aksi ini konsisten diinisiasi oleh Konservasi Penyu Pantai Pelangi Yogyakarta yang merupakan Organisasi Konservasi Lingkungan, dengan akun Instagram @4k. yogyakarta. 

Sebelum pergi, Bakpiaku telah mengisi formulir keikutsertaan dan membayar iuran untuk kegiatan dan pemeliharaan penyu sebesar Rp.30.000/orang. Biaya lain yang perlu dibayar adalah retribusi masuk sebesar Rp.15.000/orang di gerbang masuk Kawasan Pantai Parangtritis dan Depok. Siapkan juga uang kecil bila ingin ke toilet dan parkir yang masing-masing sebesar Rp.2.000.

Pantai Pelangi hari itu menyambut kami dengan ombak yang cukup besar. Bahkan, saat mencoba mendatangi pesisir, Bakpiaku sempat basah kuyup karena tiba-tiba ombak datang menyapu tanpa diduga. Meski begitu, pantai memang tak pernah salah untuk merilis stress dan menenangkan pikiran.

Pembersihan Sampah di Sekitar Pantai

Akhirnya kegiatan dimulai setelah Bakpiaku datang 30 menit lebih awal dari jadwal. Kegiatan yang pertama dilakukan bersama Kak Daru adalah memilah sampah. Ternyata, sebelumnya sampah-sampah sudah dipunguti lebih dulu dan di kegiatan inilah seluruh peserta membersihkan plastik-plastik khususnya dari kotoran yang menempel, umumnya pasir.

Pengenalan mengenai sampah

“Sampahnya akan dibuang ke mana kalau sudah dibersihkan? Sampah ini akan kami sumbangkan untuk mendukung pengembangan sumber energi yang ramah lingkungan sebagai bahan bakar salah satunya” papar Kak Daru dengan menunjuk tim lain sebagai peraga proses pembersihan.

Proses pembersihan sampah

Apakah Anda sempat berpikir bahwa sampah yang sampai di sebuah tempat dan mencemari lingkungan barangkali adalah milik Anda? Untuk itu, Bakpiaku tentu saja akan terus mengingatkan bahwa penting bagi kita untuk menjaga pola penggunaan barang sekali pakai, seperti kemasan makanan atau sedotan dengan durasi pakai paling singkat. Berapa lama Anda menggunakan sedotan plastik dalam gelas ketika sedang kumpul bersama dan melepas dahaga? Rata-rata manusia menggunakan sedotan plastik untuk minum hanya selama 15 menit, iya 15 menit. Apakah hal tersebut sebanding dengan proses pengolahan dan dampak lingkungannya? Anda harus dapat menjawabnya setelah membaca tulisan ini.

Berebut Telur Dengan Pemburu

Setelah seluruh peserta diajarkan memilah sampah, kegiatan berikutnya adalah edukasi mengenai tukik. Bakpiaku dipandu untuk melihat contoh sarang yang digunakan induk penyu bertelur di sekitar Pantai Pelangi.

Edukasi di sarang telur penyu

“Biasanya, penyu akan membuat lubang di dekat tanaman pandan laut. Selain aman, suhu yang ada di bawahnya juga membantu telur-telur tetap hangat dengan suhu stabil” jelas salah satu tim 4K Yogyakarta. “Sudah penyu bertelur dengan musim tertentu, kami masih harus berebut telur dengan pemburu” sambungnya lagi. Benar, telur penyu masih kerap diburu untuk dikonsumsi dan dijual. Maraknya perdagangan telur penyu disebabkan kepercayaan tak berdasar bahwa telur tersebut dapat bermanfaat bagi kesehatan, meski hingga kini belum ada penelitian ilmiahnya.

Kumpulan telur penyu yang menetas di depan sarang

Kasihan. Hanya satu kata tersebut yang terbatin dalam hati melihat penyu-penyu yang berjuang menelurkan penerusnya, selain diincar predator seperti biawak dan anjing, masih harus berkelahi dengan gelora para pemburu. Di bagian sarang, sebetulnya peserta tak dapat melihat telur penyu. Hanya ada papan yang berisi tanggal ditemukan untuk menghitung estimasi menetas yang kemudian tukik diamankan sementara.

“Tukik sudah harus dilepas paling lama 2 minggu di dalam tempat perawatan. Karena tukik masih memiliki cadangan makan sendiri di dalam tubuhnya dan masih dapat bertahan. Namun, bila lebih dari itu tukik bahkan sampai dewasa ia akan kehabisan cadangan makanan, dan kalau baru dilepas ke laut ia akan kesulitan mencari makan” jelas Kak Daru. “Biasanya kalau kebingungan, bukannya ke dasar atau dalam laut, justru penyu akan ke pinggir dan banyak kasus ditemukan penyu mati karena terkena baling-baling kapal atau perahu” paparan tersebut sontak akan membuat peserta bergidik dan emosional.

Kisah Sedih Penyu Belimbing

Sebelum melanjutkan pada cerita dan pengalaman lain, Bakpiaku ingin Anda merefleksikan betapa kayanya alam Indonesia. Bayangkan, 6 dari 7 jenis penyu di dunia dapat ditemukan di Indonesia bahkan di Yogyakarta, meski beberapa jenis di antaranya sudah punah lokal. Bicara soal punah lokal, dijelaskan bahwa penyu belimbing adalah salah satu spesies yang sudah tak pernah lagi bertelur selama 20 tahun terakhir. Namun, tanpa disangka pada 2022 sempat ada penyu belimbing mendarat di Pantai Pelangi, dan tebak apa? Bertelur!

Walau begitu, kabar sedih juga turut datang sebab dari seluruh telur yang berhasil diproduksi Sang Penyu, ternyata isinya kosong dan kemungkinan besar belum dibuahi. Ya, penyu bisa bertelur meski tak dibuahi, tetapi tanpa isi. Fakta yang cukup menggemparkan adalah penyu yang datang tersebut berukuran 2 meter dan dengan berat 450 kg. Walau sangat berat, penyu belimbing masih bisa tumbuh lebih besar dengan berat 2 ton, terbayang besarnya?

Setelah mendengar banyak sekali informasi berharga yang menyadarkan Bakpiaku terkait dengan sampah sehari-hari, peserta diarahkan untuk dapat memasuki tempat penangkaran berupa kolam kecil. Di sini lah tempat tukik yang baru menetas dirawat terlebih dahulu.

Foto anak penyu atau tukik

Di dalam sendiri, selain tukik terdapat 3 penyu yang sudah besar dirawat. 1 di antaranya adalah penyu yang mengalami kebutaan, hal tersebut karena sempat ada tangan yang memegang bagian mata penyu, kemudian besar kotor, berujung infeksi. Satu lagi adalah penyu yang terlihat seperti albino, namun sebenarnya ia adalah penyu yang memiliki pigmen putih berlebih.

Peserta juga dikenalkan dengan fase hidup penyu di laut, serta ancaman hidup mereka dari sampah plastik yang kerap tak dapat dibedakan dengan ubur-ubur. Hewan tersebut merupakan makanan penyu, yang terlihat sama dengan plastik yang mengapung di laut. Karena penyu tak dapat membedakannya, plastik justru kerap dimakan penyu dan menyebabkan hewan yang dapat mencapai usia 70 tahun tersebut mati.

Perjalanan Pertama Tukik Menempuh Kerasnya Kehidupan di Laut

Terakhir, adalah proses yang sangat menguras emosi. Perasaan sedih, khawatir, dan takut akan tukik kecil tersebut tak dapat bertahan di alam ketika akan melepaskannya. Masing-masing peserta diberikan satu anak tukik untuk dapat dilepaskan dengan wadah batok kelapa. Dengan garis mulai yang sama, masing-masing peserta dapat membiarkan tukik berjalan keluar dari cangkang kelapa menuju laut. Sebelumnya, peserta juga dipersilakan untuk memberi nama bagi masing-masing anak penyu yang siap menempuh kerasnya kehidupan di laut.

Tukik yang siap dilepas

Karena itulah, melepas tukik sama seperti memulai doa. Penyu sendiri baru akan bereproduksi untuk kawin dan bertelur saat usianya minimal 10 tahun, waktu yang lama bukan? Jadi, untuk melihat penyu-penyu singgah dan bertelur di pantai, kita perlu menunggunya puluhan tahun. Bakpiaku berharap, penyu yang diberi nama Dhatu akan kembali bermigrasi dan menelurkan banyak tukik lainnya dengan harapan dapat bertahan hingga usia reproduksinya.

Keseruan melepas tukik

Pengalaman ini tentu sangat mengesankan, khususnya apabila Anda memiliki anak yang ingin dikenalkan dengan alam serta satwa liar. Setelah kegiatan usai, Bakpiaku meneruskan waktu dengan menikmati pantai sejenak dan bermain air. Sungguh hal luar biasa bisa menyaksikan tukik berjalan menuju habitatnya dengan tetap terus mengingatnya sembari memanjatkan doa. Anda tertarik juga ke sana?

Sore di Pantai Pelangi

Share to: