Mengisi akhir pekan atau waktu menunggu pesanan gudeg datang dengan tayangan hasil seni mengenai Yogyakarta adalah pilihan yang menarik. Dengan menonton film yang ringan, selain rasa bosan hilang, Anda juga dapat mendapat insight mengenai Kota Istimewa ini. Apa saja rekomendasi filmnya? Berikut daftarnya!
Tilik
Ceritanya mengikuti sekelompok ibu-ibu yang sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit untuk menjenguk seorang teman yang sakit. Sepanjang perjalanan, mereka terlibat dalam percakapan tentang kehidupan orang lain, terutama mengenai seorang wanita bernama Bu Tejo, yang menjadi bahan gosip dan penilaian sepihak dari kelompok tersebut.
Meski berdurasi singkat sekitar 30 menit, Tilik berhasil menyampaikan pesan yang kuat tentang pentingnya menghindari penilaian tanpa dasar dan menunjukkan bagaimana budaya tersebut dapat merusak hubungan sosial. Salah satu yang juga menjadi highlight adalah budaya menjenguk yang sangat kompak dan solid meski jarak jauh, bahkan mengharuskan ibu-ibu tersebut menaiki truk.
Film Tilik menjadi salah satu film dari Jogja yang viral dan populer diperbincangkan dengan gaya naskah yang natural dan akting yang penuh dengan guyon. Anda dapat menontonnya melalui Youtube di link berikut ini.
Ke Jogja #3
Rustho sebagai pemeran utama yang sedang patah hati karena komunikasi bersama mantan kekasihnya terputus tiba-tiba dimintai tolong untuk mengantarkan Gadis mencari kos. Gadis adalah teman Gatri yang datang dari Jambi dan akan menetap beberapa waktu di Yogyakarta. Selama perjalanan, beberapa hal dilewati oleh Gadis dan juga Rustho seperti melintasi acara Grebeg Maulud.
Dalam Grebeg Maulud, ada sebuah kuliner sekaligus simbol yang hanya muncul pada tradisi tersebut dilaksanakan saja yakni telur merah. Selain itu, Gadis juga belajar mengenai unggah-ungguh yang wajib dilakukan selama berada di Jogja dan menerapkan tata krama sebaagi masyarakat.
Sumber : Youtube/Paniradya Kaistimewaan
Film ini menarik untuk dinikmati dengan durasi 20 menitan saja. Anda dapat melihatnya secara gratis melalui Youtube dengan link berikut. Selama kurang lebih 20 menit, tidak terasa film selesai karena dibungkus dengan sangat ringan dan relate dengan gaya bahasa anak muda.
Njagong
Selama kurang lebih 15 menit Anda akan melihat bagaimana kondisi sosial di Gunungkidul yang erat kaitannya dengan “Rewangan”. Tolong-menolong pada setiap kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan sekitarnya, seperti pernikahan yang umum disebut “Njagong”, syukuran, hingga kerja bakti. Umumnya, saat ada perayaan atau pesta seperti pernikahan maka tamu akan datang membawa amplop untuk mempelai, film ini memperlihatkan realita sebaliknya.
Sumber : Youtube
Bagi sebagian besar masyarakat, budaya memberi amplop terasa memberatkan karena nominal yang perlu diberikan harus sama dengan pemberian yang pernah diterima. Diperankan dengan tokoh sepasang suami istri yakni Yanto dan Harsini yang akan menghadiri acara Muryani. Film ini dapat Anda lihat melalui link Youtube berikut ini
Marak
Film ini merupakan sajian yang sangat menghibur dengan selipan informasi sejarah serta budaya khusus dari Kraton Yogyakarta. Dengan dua tokoh utama yakni Yu Lilin dan Bu Siti yang menghadiri kegiatan dan menyaksikan Beksan Panji Sekar pada Uyon-uyon Hadiluhung. Mulai dari tata cara dan etika berpakaian saat akan masuk ke area Kraton Yogyakarta, Bahasa Jawa Kromo Inggil, hingga penampilan gladi Beksan untuk Selasa Wage dan hitungan hari dalam pasaran Jawa.
Sumber : Youtube
Para pemainnya sendiri juga dipartisipasi oleh salah satu bagian dari Kraton Yogyakarta yakni GKR Condrokirono dan KHP Notonegoro. Anda dapat menyaksikan film pendeknya melalui link Youtube berikut ini dengan durasi kurang lebih 18 menit saja.
Kos-kosan
Sebagai perantau yang akan menetap beberapa waktu di Jogja, mencari kos-kosan adalah yang utama bagi sebagian besar pendatang. Pemeran utama dalam film ini adalah bapak kos yang menyediakan tempat tinggal campur. Masalah dan prasangka buruk muncul ketika pemillik kos menanyakan agama bagi masing-masing orang yang datang dan bertanya mengenai pembayaran.
Sumber : Youtube
Sebagai kota dengan tingkat toleransi yang cukup tinggi, film ini memberikan cerita yang plot twist pada penontonnya. Hanya berdurasi kurang lebih 26 menit dan dapat Anda tonton melalui link berikut ini.
LEAVE A REPLY