Berkunjung ke Kauman Yogyakarta? Perhatikan 3 Hal Ini!
Sebagai salah satu wilayah yang unik di Jogja, Kauman dulunya memiliki banyak sekali sejarah yang melahirkan bangunan hingga tokoh-tokoh besar. Salah satu keunikannya adalah pola bangunan yang berdiri sangat dekat satu sama lain, diikuti pula dengan gang-gang yang cukup kecil dan sempit. Meski begitu, masih cukup banyak rumah-rumah di sini yang mempertahankan budaya serta arsitektur Jawa di kanan kiri bagiannya.
Kauman identik dengan basis organisasi Islam yakni Muhammadiyah, karena di sinilah tempat Ahmad Dahlan. Selain dikenal dengan pengembangan Muhammadiyah, Kauman memiliki Masjid Gedhe Kauman yang didirikan pertama kali oleh Sultan Hamengku Buwono I pada 1773 silam. Umumnya, yang tinggal di sekitar masjid pada jaman dahulu adalah abdi dalem yang merupakan ahli agama.
Kini, Kampung Kauman menjadi banyak tujuan wisata religi. Selain itu bangunan tempat beristirahat prajurit Kraton hingga bangunan tempat gamelan Sekaten disimpan juga menjadi daya tarik. Di samping itu, Kampung Kauman memiliki beberapa aturan yang perlu diperhatikan jika Anda berwisata ke sana, apa saja?
Tidak Menyalakan Kendaraan Bermotor
Dikarenakan gang yang cukup kecil dan jarak rumah ke rumah sangat dekat, menyalakan kendaraan adalah hal yang wajib Anda hindari. Di beberapa plang, ada banyak tanda untuk mematikan kendaraan saat memasuki wilayah tersebut.
Selain menganggung kenyamanan dan menyebabkan kebisingan, mematikan kendaraan saat berkeliling atau berkunjung adalah simbol Anda menghargai budaya setempat. Bila Anda merasa repot menuntun kendaraan, beberapa spot atau titik parkir disediakan di sekitar Masjid Gedhe Kauman dengan biaya Rp.2.000 saja untuk motor.
Mematikan Dering Ponsel & Pakaian Sopan
Saat ke Kauman, tentu saja rasanya tidak afdol jika tidak melihat bagaimana arsitektur Masjid Gedhe Kauman. Dikarenakan bangunan ini sekaligus tempat ibadah umat Islam, maka tentu saja pakaian yang dikenakan harus sopan. Selain itu, apabila Anda merupakan muslim dan hendak melaksanakan shalat di masjid tertua ini, maka pastikan ponsel Anda tidak dalam mode dering.
Sumber : tripadvisor.co.id
Tidak Jalan Berjejer
Seperti yang sudah disampaikan bahwa gang di wilayah Kauman ini cukup kecil, maka bila Anda berkunjung dalam jumlah rombongan di atas 4 orang ada baiknya bejalan dengan berbaris. Karena jalan tersebut digunakan untuk dua arah, maka tentu saja Anda tidak dapat membatasi hak pengguna jalan lainnya.
Selain itu di jam-jam shalat seperti dzuhur, ashar, dan maghrib akan ada masyarakat yang menunaikan ibadah di masjid atau musala terdekat. Akan ada banyak rombongan yang juga berjalan dan mengarah ke masjid, karenanya sesuaikan perjalanan Anda dengan keperluan masyarakat sekitar, ya!
Sumber : ANTARA (bukan gambar di Kauman sebenarnya)
3 hal tadi adalah yang perlu Anda perhatikan selama menjelajah sudut-sudut Kauman. Tentu saja perihal sampah dan mengatur volume bicara sudah seyogyanya Anda lakukan di mana pun tak hanya di Kauman. Sudah tahu apa saja yang perlu Anda lakukan selama berkeliling? Jadi, agendakan wisata Anda!