Jamu : Minuman yang Eksis Sejak Dulu

Suwe ora jamu

Jamu godhong telo

Suwi ora ketemu

Ketemu pisang gawe gelo

Siapa Ahli Peramu Jaman Dahulu?

Sang Acaraki dalam temuan sejarah disebut sebagai ahli yang dapat meramu ramuan herbal yakni jamu. Berdasarkan relief yang ditemukan di beberapa lokasi seperti Situs Liyangan, Candi Borobudur, hingga candi-candi lainnya menunjukkan bahwa jamu sudah ada sejak masa Kerajaan Mataram. Hingga hari ini, kita mengenalnya sebagai minuman yang dapat membantu mengobati penyakit bahkan booster penguat imun tubuh.

Peninggalan lain yang menjelaskan sejarah jamu di Indonesia ditemukan pada Prasasti Madhawapura. Di dalam prasasti tersebut tertulis bahwa ada sebuah profesi peracik jamu yang disebut “Acaraki”. Dalam relief-relief yang terdapat di beberapa candi menerangkan gambaran-gambaran bahwa pembuatan dan konsumsinya sudah ada sejak lama. Dalam beberapa bukti tulisan lainnya juga dapat ditemukan misalnya dalam Serat Centhini.

Pedagang jamu jaman duludi Yogyakarta 1910. Sumber : koleksi KITLVH

Jamu Hari Ini

“Mbok jamu!” begitu kita memanggilnya di hari ini, biasanya berkeliling dengan gendongannya yang berisi berliter-liter racikannya atau yang sudah modern berdagang menggunakan sepeda hingga motor. Namun, karena permintaan dan manfaat minuman herbal tersebut sangat besar, adopsi budaya dan warisan leluhur ini juga dilakukan hingga restoran.

Bersamaan dengan selera, menyajikan jamu adalah mempersembahkan warisan yang memiliki banyak hal menakjubkan. Salah satu jenis jamu populer yang kerap dikonsumsi misalnya kunyit asam atau kunir asam. Selain rasanya yang tidak pahit, ramuan yang berasal dari tanaman kunyit ini memiliki segudang manfaat bagi tubuh, terlebih perempuan.

Kunyit. Sumber : Alodokter.com

Tampilan sajian juga kian beragam, dengan botol, gelas kaca, atau dicampur dengan susu dan menghasilkan kunyit latte. Menarik sekali, kan? Kini, tepis jauh-jauh perasaan menolak karena rasanya pahit, produsen saat ini melakukan banyak riset agar Anda dapat menikmati manfaat dari olahan herbal.

House of Bakpiaku

Dengan fokus mengembangkan tempat makan yang menyajikan budaya dan keberlanjutan, ramuan ajaib kaya manfaat juga menjadi salah satu yang disuguhkan. Bila Anda biasa menikmati kunyit asam tanpa tambahan bahan apapun, Kunir Elok Rupa adalah pilihannya. Namun, House of Bakpiaku meraciknya dengan kopi yang balance. Penasaran dengan produknya?

Kunir Elok Rupa

Bahan utama kopi, kunyit, dan asam ternyata adalah paduan yang unik dan nyentrik dengan kebiasaan generasi saat ini yang sangat dinamis. Mungkinkah Anda salah satunya? Produk Kunyit Asam Coffee Mocktail adalah salah satu komitmen yang terus dikembangkan untuk Anda yang ingin menikmati budaya dengan perasaan yang berbeda.

Kunyit Asam Coffee Mocktail

Bagi House of Bakpiaku, kultur dan tradisi adalah hal yang perlu dirawat karena “Budaya Rawat Rasa”. Dengan menghadap pada praktik tradisional dan inovasi yang harus berjalan, langkah ini tak terhenti hanya dengan Anda menikmatinya, lebih jauh adalah melakukan pembiasaan pada konsumsi jamu di skala lokal hingga internasional. Dukungan Anda adalah bahan bakar berkarya kami!

Share to: