Pernahkan Anda sebelumnya menonton wayang kulit? Pertunjukan wayang tentu akan dimainkan oleh dalang, diiringi nyanyian sinden, dan juga permainan musik gamelan yang memeriahkan suasana. Umum dilangsungkan pada malam hari hingga menjelang pagi hari, eksistensi wayang perlahan mulai dikembangkan dengan antusias dan kecintaan dalang cilik. Mari mengenal sedikit bagian mengenai wayang bersama Bakpiaku!
Apa yang Anda lihat biasanya di sekitar dalang ketika memainkan wayang? Sebelum kita mengenal apa itu simpingan, Bakpiaku akan menanyakan pertanyaan lain yakni disebut apa papan atau layar yang digunakan untuk memantulkan bayangan wayang? Jawabannya adalah kelir.
Selanjutnya kita akan mengenal tentang simpingan. Selain kelir, apa yang ada di hadapan dalang adalah gedebog pisang, gunanya adalah untuk menata wayang. Kemudian, tatanan wayang yang rapi itu disebut simpingan, sampai sini Anda mulai mengenali ya properti pementasan wayang?
Wayang dan Kelas Sosial
Simpingan yang disusun sedemikian rupa tak hanya berfungsi untuk estetika dan mempermudah dalang mengambil tokoh yang akan digunakan. Beberapa hal lain yakni sebagai identitas kelas sosial, bagaimana tidak? Harga 1 buah wayang kulit tentu tidak dapat Anda beli dengan harga makanan ringan, semakin bagus kualitasnya maka semakin mahal!

Semakin banyak wayang yang dijejerkan di simpingan maka tentu menjadi penanda dari dalang itu sendiri terkait status sosialnya. Selain itu, wayang baru atau lama juga mendukung “pride” dari pemiliknya.
Menyusun Simpingan
Simpingan akan dipasang di sisi kanan dan kiri dalang, lalu apa saja ketentuan pemasangan dan penyusunannya? Yang pertama adalah mengenai karakter tokoh, sisi kiri akan disusun dengan tokoh antagonis atau jahat seperti raksasa, raja dengan angkara murka, dan para Kurawa.

Sedangkan yang kanan maka akan diisi dengan tokoh yang berwatak baik ataupun satria-satria dalam keadilan. Beberapa di antaranya yakni Batara Indra, Batara Darma, hingga para Pandawa. Tak hanya itu, posisi wajah juga perlu diperhatikan saat menyusunnya.
Ukuran dan Posisi Wajah
Kita akan melihatnya dari luar ke dalam, artinya semakin ke dalam maka posisi wayang semakin dekat dengan dalang yang duduk di tengah. Ukuran wayang semakin ke dalam harus semakin kecil, misalnya dari raksasa dan dayang-dayang atau tokoh pembantu.
Kemudian terkait dengan posisi wajah, wayang memiliki beberapa bentuk arah yakni menghadap ke atas, ke depan, dan ke bawah. Susunan ini disusun dari luar ke dalam dimulai dari yang menghadap ke atas lalu semakin ke dalam wajah wayang menghadap ke bawah. Itulah cara dan kaidah penataan wayang sebagai pakem pementasan, ke depan saat menyaksikan pertunjukkan coba diamati ya?
LEAVE A REPLY