Kuliner Yogyakarta identik dengan cita rasanya yang dominan manis. Hal ini memiliki hubungan dengan melimpahnya sumber daya alam penghasil gula serta sejarah jaman kolonialisme. Hingga kini, Jogja dikenal dengan kuliner tradisionalnya mulai dari gudeg, es dawet, dan masih banyak lagi.
Berburu kuliner di setiap tempat rasanya adalah salah satu syarat perjalanan dicap “afdhol” bagi hampir setiap orang. Namun, tak semua orang memiliki kondisi yang sama saat mencicipi kuliner. Salah satunya alasan kondisi kesehatan. Bakpiaku sudah merangkum kuliner tradisional yang tergolong aman untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes saat berlibur di Jogja!
Growol
Growol merupakan kuliner tradisional khas Kulon Progo yang terbuat dari ketela atau singkong. Diproses dengan cara difermentasi, growol sejak dulu digunakan sebagai pengganti bahan pokok nasi. Sejak dulu, growol adalah teman erat petani sebagai bekal makan selama di sawah atau kebun hingga solusi krisis pangan.

Sumber : Pandu Hidayat/goodnewsfromindonesia.id
Kudapan yang beraroma sedikit asam ini memiliki kadar glikemik indeks yang rendah. Artinya, growol tidak membuat gula darah melonjak tinggi. Salah satu produsen growol yang ada terdapat di Pasar Bantul yang lengkap dengan lauk!
Tiwul
Sebetulnya tiwul tak hanya dikenal di Gunungkidul, Yogyakarta melainkan beberapa tempat dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Mulai dari Ponorogo, Trenggalek, Wonosobo, Wonogiri, Pacitan hingga Blitar. Terbuat dari singkong, tiwul diolah terlebih dahulu menjadi gaplek.

Sumber : Shutterstock
Gaplek adalah singkong yang dikeringkan, barulah dihaluskan menjadi tiwul. Beberapa produsen menambahkan sedikit gula di dalamnya, jadi sebaiknya Anda memastikan kembali pada penjual.
Dawet Sambel
Dawet tapi pakai sambal? Betul ada di Kulon Progo dan masih ada hingga saat ini. Jika biasanya dawet dibuat dari tepung tepung ketan, dawet sambel dibuat dari tepung ganyong. Dilengkapi dengan kecambah, tahu goreng, bawang goreng, sambal kelapa, dan sedikit gula nira.

Khusus sambal kelapa dan gula nira, perhatikan jumlahnya. Cukup gunakan sedikit saja setiap porsinya karena rasanya sudah cukup manis. Rasanya sangat unik karena memiliki rasa manis, gurih, dan pedas dalam waktu yang bersamaan!
Bakpiaku
Bakpia umumnya memiliki kandungan gula tambahan di setiap isiannya. Namun Anda dapat menikmati bakpia tanpa khawatir gula darah naik drastis karena Bakpiaku memiliki produk khusus bagi penderita diabetes.

Bakpiaku Healthier Choice kacang hijau dibuat khusus tanpa tambahan gula karena hanya mengandalkan kandungan gula alami. Mulai dari gula yang terkandung di tepung terigu, mentega, hingga kacang hijau. Setiap 1 pc dari Bakpiaku Healthier Choice hanya mengandung 0,5 gr gula alami!
Jadi, berlibur di Jogja tidak lagi khawatir kesulitan menikmati kuliner tradisionalnya, kan? Kalau Anda, sudah pernah coba yang mana saja?
LEAVE A REPLY