Review Varian Rasa Bakpiaku Premiun
Bakpiaku.com- Setelah menikmati wisata di Yogyakarta tentu pilihan selanjutnya adalah berburu Bakpia, baju-baju batik dan juga menyantap makanan kuliner khas Yogyakarta yaitu nangka manis alias Gudeg.
Tak segan saya juga menawarkan jasa titip alias jastip kepada kerabat-kerabat saya di rumah, karena berburu kuliner adalah kedoyan saya. Entah kenapa, dari sekian oleh-oleh, pilihan mereka adalah bakpia. Mereka juga menuntut saya untuk merekomendasikan cemilan satu ini.
Karena saat ini sudah ada banyak ragam bakpia dengan isian yang variatif, tanpa harus mengganggu bentuk asli bakpia itu sendiri.
Modifikasi bakpia yang beraneka ragam juga kian digemari oleh wisatawan dan warga lokal. Nah, salah satu yang menarik perhatian saya dari segi packaging dan kualitasnya jatuh kepada Bakpiaku.
Untuk bakpiaku varian rasaya juga banyak. Ada rasa kacang hijau, susu, keju, durian, greentea, cokelat, coppucino dan banyak lagi.
Setiap varian rasa dibuat dari bahan-bahan yang berkualitas. Tapi pada kesempatan ini, saya hanya bisa mengulas 4 rasa dari Bakpiaku.
Durian
Bakpiaku rasa durian ini menjadi alternatif bagi kamu penyuka durian. Namun karena belum musim buah durian, tidak ada salahnya menyemil kuliner satu ini. Selain teksturnya yang lembut (moist) dan kulit yang tipis berlapis, rupanya prisa durian yang ada pada adonan tepung panggang ini sangat tidak terasa. Rasa-rasanya saya menyantap buah durian asli. Ini enak sekali.
Karena saya penasaran dengan kandungan rasa bakpiaku durian ini, saya langsung cari tahu kebenaranya. Ternyata Bakpiaku tidak mencampurkan perasa durian alias full buah durian asli.
Cokelat
Biasanya untuk varian rasa cokelat bakpia itu kering, berbeda hal yang ada di Bakpiaku yang terlihat lebih basah. Itu karena, Bakpiaku merupakan jenis bakpia basah, yaitu isiannya yang lembut (moist) dan kulit yang tipis berlapis. Bakpiaku cokelat memiliki rasa manis yang cukup kuat di bandingkan varian lain.
Proses pembuatan Bakpiaku lebih lama dari pada bakpia jenis kering. Bakpiaku menggunakan bahan-bahan premium seperti butter, keju/ coklat/ dan lain-lain dengan bahan alami, bukan perasa/essen.
Walaupun begitu, cokelat yang ada di dalam adonan terigu yang di oven ini tidak bertekstur meleleh. Namun begitu digigit, teksturnya sangat lembut serta kulitnya yang tipis itu, menambah kenikmatan.
Kacang Hijau
Saya hampir tidak bisa berkata-kata lagi usai mencicipi Bakpiaku rasa kacang hijau. Tekstur kacang hijaunya lembut, rasa manisnya juga pas. Terlebih lagi ada aroma khas kacang hijau yang memaksa saya tidak bisa berhenti nguyem. Pantas saja Bakpiaku kacang hijau menjadi pilihan rasa yang banyak diminati konsumen.
Capucino
Untuk varian satu ini, perpaduan antara kopi dan susu saling melengkap. Rasa kopi yang tidak begitu pahit dan susu yang juga tidak terlalu manis. Namun seperti yang sudah saya jelaskan, semua produk Bakpiaku memiliki rasa yang cukup kuat. Sedangkan untuk teksturknya juga lembut karena kuliner khas Yogyakarta satu ini merupakan Bakpia premium.
Semua produk Bakpiaku juga bisa di oven kembali untuk dihidangkan kembali dengan kondisi hangat. Waktu yang dibutuhkan cukup 10 menit. Ada dua varian bentuk kemasan yaitu kemasan permen isi 5 biji dan Kotak isi 10 biji bakpia.