Tepis Mitos, Menyibak Asal Usul Candi Ratu Boko

Bakpiaku.com – Salah satu mitos paling populer soal Candi Ratu Boko yaitu situs sejarah ini dahulu kala merupakan rumah tinggal seorang raksasa pemakan manusia bernama Prabu Boko. 

Konon, Prabu Boko setiap hari memerintahkan para prajuritnya berkeliling mencari manusia untuk disantap. Jika sang prajurit gagal memenuhi titah Prabu Boko, maka ia akan dilahap.

Teror tersebut lantas membuat penduduk desa setempat memohon pertolongan kerajaan tetangga. Dikirimlah seorang putra mahkota bernama Bandung Bondowoso.

Pertempuran pun tak terelakkan, selama sepuluh hari keduanya berjibaku hingga akhirnya Prabu Boko berhasil ditaklukkan dan Bandung Bondowoso menduduki Candi Ratu Boko sebagai salah satu daerah kekuasaan Mataram Kuno.

Terdengar over fantastis dan cenderung tidak masuk akal bukan? Mitos ini kemudian  disanggah banyak peneliti.

Perdebatan fungsi Candi Ratu Boko

Di luar mitos tentang Prabu Boko, para arkeolog terbelah sikap soal fungsi kompleks candi dengan gaya arsitektur Hindu dan Budha ini.

Candi Ratu Boko menurut sejumlah arkeolog merupakan situs yang difungsikan sebagai istana, pusat pemerintahan, benteng pertahanan hingga tempat meditasi.

Bahkan ada pula arkeolog yang berpendapat bahwa Candi Ratu Boko dahulu merupakan taman pesanggrahan milik sultan Jawa.

Analisis asal-usul Candi Ratu Boko ini tak lepas dari formasi dan jenis bebatuan yang digunakan kompleks candi ini.

Candi Ratu Boko yang menggunakan bebatuan kapur nan amat berpori, sehingga air tidak bisa bertahan lama di kawasan ini membuat teori yang menyebut candi ini sebagai istana dan pusat pemerintahan tidaklah valid.

Bahkan mayoritas penduduk sekitar Candi Ratu Boko sebelum situs ini diresmikan jadi tempat wisata acap mengalami kekurangan air. Sehingga anggapan bahwa kompleks candi ini merupakan istana dan pusat pemerintahan dapat dipatahkan.

Sementara itu, analisis yang lebih simpatik dan cukup masuk akal soal fungsi Candi Ratu Boko yakni sebagai pusat keagamaan, meditasi hingga taman dan pemandian milik sultan Jawa.

Kolam air di Candi Ratu Boko serta bentuk bangunannnya menguatkan dugaan tersebut.

Jika benar demikian, diperkirakan pusat pemerintahan justru berada di bawah bukit yang kini jadi tempat pemukiman penduduk.

Terbaru, temuan para peneliti justru menduga Candi Ratu Boko dibangun salah satunya sebagai tempat aliran air menuju desa-desa sekitar. Dugaan ini diperkuat oleh penemuan ceruk-ceruk kolam di kompleks Candi Ratu Boko.

Meski demikian hingga hari ini belum ada data valid soal fungsi utama dan asal-usul Candi Ratu Boko.

Lokasi Candi Ratu Boko

Bertempat di Gatak, Bokoharjo, Prambanan, kamu dapat dengan mudah mengakses lokasi Candi Ratu Boko.

Jika kamu memulai perjalanan dari pertigaan pasar Prambanan, berbeloklah ke arah selatan dan tempuh perjalanan sekitar 3 kilometer hingga menemukan papan penunjuk di sisi kiri jalan.

Ikuti terus papan penunjuk, melintasi kawasan persawahan hijau dan pedesaan hingga ke area bukit lokasi Candi Ratu Boko berada.

Kompleks candi ini membentang di ketinggian 200 mdpl. [AP]

Share to: